Biografi Stephen Hawking

http://coretanmahasiswa19.blogspot.com/2014/04/biografi-stephen-hawking.html

Stephen William Hawking, CH, CBE, FRS lahir di Oxford, Britania Raya, 8 Januari 1942, adalah seorang ahli fisika teoretis. Ia adalahseorang professor Lucasian dalam bidang matematika di Universitas Cambridge dan anggota dari Gonville and Caius College, Cambridge. Ia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubanghitam, dan radiasi Hawking. Salah satutul isannya adalah A Brief History of Time, yang tercantum dalam daftar bestseller di Sunday Times London selama 237 minggu berturut-turut.

Meskipun mengalami tetraplegia (kelumpuhan) karena sklerosis lateral amiotrofik, karier ilmiahnya terus berlanjut selama lebih dari empat puluh tahun. Buku-buku dan penampilan publiknya menjadikan ia sebagai seorang selebritis akademik dan teoretikus fisika yang termasyhur di dunia.

Stephen Hawking lahir pada 8 Januari 1942 dari pasangan Dr. Frank Hawking, seorang biolog, dan Isobel Hawking. Ia memiliki dua saudara kandung, yaitu Philippa dan Mary, dan saudara adopsi, Edward. Orang tua Hawking tinggal di North London dan pindah ke Oxford ketika ibu Hawking sedang mengandung dirinya untuk mencari tempat yang lebih aman. (London saat itu berada dibawah serangan Luftwaffe Jerman).

Setelah Hawking lahir, keluarga mereka kembali ke London. Ayahnya lalu mengepalai divisi parasitologi pada National Institute for Medical Research.Pada tahun 1950, Hawking dan keluarganya pindah ke St Albans, Hertfordshire. Di sana ia bersekolah di St Albans High School for Girls daritahun 1950 hingga 1953 (pada masaitu, laki-laki dapat masuk ke sekolah perempuan hingga usia sepuluh tahun). Dari usia sebelas tahun, ia bersekolah di St Albans School.

Hawking selalu tertarik pada ilmu pengetahuan. Iaterinspirasi dari guru matematikanya yang bernama Dikran Tahta untuk mempelajari matematika di universitas. Ayahnya ingin agar Hawking masuk ke University College, Oxford, tempat ayahnya dulu bersekolah. Hawking lalu mempelajari ilmu pengetahuan alam. Ia mendapat beasiswa, dan lalu berspesialisasi dalam fisika.

Setelah menerima gelar B.A. di Oxford pada 1962, ia tetap tinggal untuk mempelajari astronomi. Ia memilih pergi ketika mengetahui bahwa mempelajari bintik matahari tidak sesuai untuknya dan Hawking lebih tertarik pada teori dari pada observasi. Hawking lalu masuk ke Trinity Hall, Cambridge.Ia mempelajari astronomi teoretis dan kosmologi.

Segera setelah tiba di Cambridge, gejala amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang akan membuat bnyak kehialangan hampi r selurh Kendali neuromuskularnya mulai muncul. Pada tahun 1974, ia tidak mampu makan atau bangun tidur sendiri. Suara nyamenjadi tidak jelas sehingga hanya dapat dimengerti oleh orang yang mengenalnya dengan baik. Pada tahun 1985, ia terkena penyakit pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi sehingga ia tidak dapat berbicara sama sekali. Seorang ilmuwan Cambridge membuat alat yang memperbolehkan Hawking menulis apa yang ingin ia katakana pada sebuah komputer, lalu akan dilafalkan melalui sebuah voice synthesizer’.

Hawking mengambil posisi agnostic dalam masalah agama. Ia telah menggunakan kata “Tuhan” (secarametaforis) untuk menggambarkan poin dalam buku-buku dan pidatonya. Mantanistrinya, Jane, menyatakan saat proses perceraian bahwa Hawking adalah seorang ateis. Hawking menyatakan bahwa ia “tidak religious secara akal sehat” dan ia percaya bahwa “alam semesta diatur oleh hokum ilmupengetahuan. Hukum tersebut mungkin dibuat olehTuhan, tetapi Tuhan tidak melakukanin tervensi untuk melanggar hukum.” Hawking membandingkan agama dan ilmu pengetahuan pada tahun 2010, menyatakan: “Terdapat perbedaanm endasar antara agama, yang berdasarkan pada kewenangan, [dan] ilmupengetahuan, yang berdasarkan pada observasi dan alasan. Ilmu pengetahuan akan menang karena memang bekerja.”

TUHAN BUKAN PENCIPTA ALAM SEMESTA

Stephen Hawking yakin bahwa keberadaan manusia dan alam semesta bukan hasil ciptaanTuhan, melainkan muncul dengan sendirinya. Sebab ada hukum gravitasi, alam semesta bias menciptakan dirinya sendiri.

Dia mengklaim tidak ada kekuatan ilahi yang dapat menjelaskan mengapa alam semesta ini terbentuk. Dalam buku terakhirnya, “The Grand Design”, dikutipoleh The Times, Hawking menjelaskan “Sebab di sana adahukum gravitasi, alam semesta dapat dan akan menciptakan dirinya sendiri.”

Di buku “A Brief History of Time,” Prof Hawking tidak menafikan kemungkinan turut campurnya Tuhan dalam penciptaan dunia. Dia menulis di bukunya tahun 1988, “Jika kita menemukan sebuah teori yang lengkap, maka hal tersebut menjadi kemenangan nalar manusia. Oleh sebab itu, kita akan mengenal Tuhan.”

Hawking, dalam buku terbarunya, menolak teori Isaac Newton yang menyatakan bahwa terciptanya alam semesta terbentuk tidak secara spontan namun digerakkan olehTuhan.

Pendapat tersebut langsung menuai tanggapan dari banyak pihak dan menjadi memunculkan opini tanggapan di media massa Inggris. Menanggapi pendapat controversial tersebut, sejumlah pemuka agama di Inggris mengatakan tak perlu mempertentangkan agama dan sains karena punya cara pandang yang berbeda. Salah satu kolega Hawking di Universitas Cambridge juga berpendapat Hawking memaknai istilah Tuhan secara berbeda dengan makna dalam kitab suci.
thumbnail
Judul: Biografi Stephen Hawking
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Berita, Edukasi, Profil, Sains :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih tidak meninggalkan tautan link

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz