Sesatan Dalam Pengukuran

fisika

Sesatan pada Pengukuran Variabel Eksperimen
Apabila kita akan mengukur suatu besaran fisika tertentu, langkah awal kita adalah mencari alat yang relevan dengan besaran yang akan diukur dan selanjutnya melakukan pengukuran dengan hasil sesuai dengan nilai skala terkecil dari alat ukur yang dipakai.

Setiap alat ukur akan mempunyai nilai skala (nst) tertentu sesuai dengan spesifikasi alat tersebut, misalnya: mistar, mempunyai nilai skala terkecil (nst) dalam satuan milimeter, stopwatch mempunyai nilai skala terkecil (nst) dalam detik, neraca teknis mempunyai nilai skala terkecil (nst) dalam miligram.

Dalam setiap pengukuran, selalu dihinggapi sesatan yang sesuai dengan tingkat akurasi alat dan kemampuan orang melakukan pengkuran/percobaan dengan menggunakan media alat ukur manual, maka harus dilengkapi dengan teori sesatan, agar kesalahan yang terjadi dapat dimaklumi.

Sesatan dalam Pengukuran Tunggal
Yang dimaksud dengan pengukuran tunggal adalah pengkuran yang dilakukan hanya satu kali saja. misalnya kita melakukan pengukuran dengan menggunakan mistar, skala yang ada pada mistar, skala yang ada pada mistar sangat terbatas (jarak antar dua goresan) sehingga keterbatasan ini menyebabkan pengukuran dihinggapi kesesatan, nilai yang ada diantara dua goresan tidak dapat diketahui dengan pasti sehungga apabila ada besaran yang diukur, besarnya ada diantara dua goresan, penambahan nilai adalah hanya terkaan/dugaan saja, hal ini sangat subjektif dan patut diragukan.

Sumber: Teori Sesatan, Syarif Barnas
thumbnail
Judul: Sesatan Dalam Pengukuran
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Edukasi, Sains :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih tidak meninggalkan tautan link

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz