Teori Belajar Kontruktivistik terhadap Pembelajaran Berbasis Masalah

 http://coretanmahasiswa19.blogspot.com/2015/06/teori-belajar-kontruktivistik-terhadap.html

Sopamena, Patma (2009:92) menyatakan, teori belajar atau teori perkembangan mental Piaget disebut juga sebagai teori perkembangan intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori belajar Piaget berkaitan dalarn tahap perkembangan intelektual dari lahir hingga dewasa seorang anak. Setiap tahap perkembangan intelektual tersebut memiliki ciri-ciri tertentu dalam mengkonstruksi pengetahuan yang diperolehnya. Dikenal sebagai kontuktivis pertama, Piaget menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam pikiran anak. Selanjutnya, timbul pertanyaan bagaimanakah cara anak membangun pengetahuan.

Dalam pandangan teori belajar kontruktivistik, belajar merupakan proses pembentukan dari suatu pengetahuan. Peserta didik dituntut melakukan pembentukan atas pengetahuan yang dimilikinya. Dalam proses pembentukan tersebut peserta didik harus berperan aktif, aktif berpikir dan mengetahui makna atas apa yang tengah mereka pelajari. Proses belajar ditentukan oleh peserta didik itu sendiri karena kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik, guru hanya sebagai fasilitator agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan lancar.

Depdiknas (2007:7) menyatakan bahwa suatu pengetahuan dianggap benar bila pengetahuan itu dapat berguna untuk menghadapi dan memecahkan persoalan atau fenomena yang sesuai. Melalui penerapan model problem based learning maka peserta didik dilibatkan langsung untuk memecahkan persoalan yang sesuai dan nyata dengan kehidupan sehari-hari.

Siregar, Eveline dan Hartini Nara (2010:41) juga mengungkapkan peranan guru pada pendekatan kontruktivisme ini lebih sebagai mediator dan fasilitator bagi peserta didik, yang meliputi kegiatan-kegiatan berikut.

1) Menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa bertanggungjawab, mengajar atau berceramah bukanlah tugas utama seorang guru.

2) Menyediakan atau memberikan kegiatan-kegiatan yang merangsang keingintahuan siswa dan membantu mereka untuk mengekspresikan gagasannya. Guru perlu menyemangati siswa dan menyediakan konflik.

3) Memonitor, mengevaluasi dan menunjukkan apakah pemikiran siwa berjalan atau tidak. Guru menunjukkan dan mempertanyakan apakah pengetahuan siswa dapat diberlakukan untuk menghadapi persolan baru yang berkaitan.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, teori belajar kontruktivistik mendukung terhadap penerapan model problem based learning. Dalam kegiatan pembelajaran, guru hanya berperan sebagai fasilitator sekaligus memonitor sehingga peserta didik untuk memecahkan masalah secara mandiri serta memiliki tanggungjawab atas proses belajar yang mereka lakukan.
thumbnail
Judul: Teori Belajar Kontruktivistik terhadap Pembelajaran Berbasis Masalah
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait Edukasi :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih tidak meninggalkan tautan link

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Template Seo Elite oleh Bamz