Manusia sebagai mahkluk Tuhan yang diberikan akal budi yang sekaligus menjadi potensi dalam diri manusia yang membedakannya dengan mahkluk lain. Dengan akal budinya manusia mampu menciptakan, berkreasi, memperlakukan, memperbarui, memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan sesuatu yang ada untuk kepentingan hidup manusia dalam rangka untuk memnuhi kebutuhan hidupnya. Pertama, kebutuhan yang bersifat kebendaan atau jasmani, contohnya makan, minum, istirahat dan lain sebagainya. Kedua kebutuhan yang bersifat rohani atau psikologi, contohnya perasaan aman, kebebasan dan keadilan.
Setiap kehidupan manusia dalam melakukan aktivitas nya pasti pernah mengalami perlakuan yang tidak adil. Jarang sekali kita mengalami perlakuan yg adil dari setiap aktivitas yang kita lakukan. Dimana setiap diri manusia pasti terdapat suatu dorongan atau keinginan untuk berbuat jujur namun terkadang untuk melakukan kejujuran itu sangatlah sulit dan banyak kendala nya yang harus di hadapi, seperti keadaan atau situasi, permasalahan teknis hingga bahkan sikap moral.
Dampak positif dari keadilan itu sendiri dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi, karena ketika seseorang mendapat perlakuan yang tidak adil maka orang tersebut akan mencoba untuk bertanya atau melalukan perlawanan “protes” dengan caranya sendiri. Dan dengan cara itulah yang dapat menghasilkan kreatifitas dan seni tingkat tinggi seperti demonstrasi, melukis, menulis dalam bentuk apapun hingga bahkan membalasnya dengan berdusta dan melakukan kecurangan.
“Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.
Sudah dijelaskan sebelumnya, dalam melakukan aktivitas pasti pernah mengalami ketidakadilan. Contohnya ketika kita membeli suatu barang melalui media online, terkadang barang yang kita dapatkan tidak sesuai dengan gambar pada iklan trsebut. Hal tersebut dapat disebut juga suatu kecurangan. Kecurangan identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik meskipuntidak serupa benar. Kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nurani nya atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan tanpa adanya usaha. Yang dimaksud dengan keuntungan adalah keuntungan yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau kenikmatan, meskipun orang lain menderita karena nya. Kecurangan juga menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita
Judul: Keadilan
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Kamis, April 24, 2014
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh Kamis, April 24, 2014
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih tidak meninggalkan tautan link